Tabrakan Kereta Api di Selatan Italia, 20 Orang Tewas

Dua kereta api yang bertabrakan di selatan Italia
Twitter Agenzia ANSA

[13/7/16]. Dua kereta komuter bertabrakan di wilayah selatan Italia pada Selasa (12/7) kemarin. Seperti dilansir dari BBC, tabrakan terjadi di jalur tunggal di petak antara Kota Andria dan Corato di Provinsi Bari, Italia. 

Diduga, tabrakan terjadi sekitar pukul 11.30 waktu Italia atau sekitar pukul 16.30 Waktu Indonesia Barat. Tabrakan terjadi pada saat kereta komuter yang datang dari arah Andria bertemu dengan kereta komuter lainnya yang datang dari arah Corato di lajur yang sama. Kedua kereta datang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tabrakan pun tak dapat dihindari. 

Tim penyelamat gabungan dari Kepolisian, Pemadam Kebakaran, dan SAR diturunkan untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan kereta. Kereta yang sudah hancur tak berbentuk, menyulitkan petugas untuk mengevakuasi korban dari dalam kereta. Rumah sakit lapangan pun didirikan di TKP untuk perawatan sementara korban yang selamat dalam kecelakaan ini.

Rumah sakit lapangan ini didirikan karena tempat terjadinya kecelakaan sangatlah jauh dari permukiman penduduk. Lokasi kecelakaan berada di sebuah padang rumput luas yang jauh dari perkotaan.

Bangkai kereta yang hancur tak berbentuk akibat kerasnya tabrakan
BBC,

Salah satu korban selamat yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan kereta adalah seorang anak kecil yang telah dibawa menuju rumah sakit menggunakan helikopter. Petugas sampai harus membuka donor darah bagi para relawan untuk menyelamatkan nyawa korban terluka yang kekurangan darah.

Walikota Corato Masimo Mazilli mengatakan bahwa kecelakaan ini merupakan sebuah bencana selayaknya sebuah kecelakaan pesawat. Perdana Menteri Italia Matteo Renzi yang mendengar kabar kecelakaan ini langsung memangkas kunjungannya ke Milan dan langsung kembali ke Roma.

Sampai berita ini diturunkan, 20 orang tewas dalam peristiwa ini. Penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses investigasi oleh pihak yang berwenang. Namun diduga, kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo