Hokuriku Shinkansen Telah Meruntuhkan Kedigdayaan Aviasi Jepang

JNTO

[18/5/16]. Hokuriku Shinkansen yang mulai beroperasi pada 14 Maret 2015 lalu menghubungkan antara Stasiun Nagano dengan Stasiun Kanazawa di Prefektur Ishikawa. Beroperasinya Hokuriku Shinkansen ini disambut baik oleh masyarakat maupun turis baik lokal maupun mancanegara karena mempercepat perjalanan dari Nagano ke Ishikawa.

Namun ternyata, tak semua pihak merasakan dampak positif dari kehadiran Shinkansen ini, terutama dari dunia penerbangan atau aviasi Jepang. Seperti dilansir dari laman Japan Times, beberapa penerbangan yang menghubungkan Tokyo dengan Prefektur Ishikawa mengalami penurunan jumlah penumpang yang dramatis setahun setelah dioperasikannya Hokuriku Shinkansen.

Salah satunya yang dialami oleh raksasa aviasi Jepang, All Nippon Airways atau ANA. ANA sendiri mengalami penurunan jumlah penumpang hingga 40% setahun semenjak dioperasikannya Hokuriku Shinkansen. Bahkan sejak 27 Maret 2016 lalu, ANA telah mengurangi jumlah penerbangan dari Haneda ke Bandara Komatsu dan Bandara Ishikawa dari tadinya 6 penerbangan jadi hanya 4 penerbangan sehari.

Hal ini tentu berdampak langsung kepada penerbangan yang transit di Komatsu dan Ishikawa. Pasalnya banyak penerbangan baik domestik maupun internasional terutama yang menuju Kyushu, Okinawa, dan beberapa kota di Asia seperti Seoul, Taipei, Dalian, dan Shanghai yang transit di sini.

Selain itu, pengurangan jumlah penerbangan ini juga mengurangi pendapatan daerah. Karena pendapatan Pemerintah Prefektur juga didapat dari penerbangan di Bandara Toyama. Pemerintah mengelola setidaknya 70% pendapatan bandara yang didapat dari pajak pendaratan pesawat dari Haneda.

Namun lain halnya dengan ANA, Japan Airlines atau JAL masih mengoperasikan penerbangan dari Haneda ke Komatsu dan Ishikawa. JAL masih menjalankan 6 penerbangan per hari paling tidak sampai musim semi mendatang.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo