Melihat Bandung dari Ketinggian Menara Masjid Raya

Menara Kembar Masjid Raya

Punya rencana berwisata ke Bandung? Jika iya, Alun-alun Bandung adalah tempat yang wajib dikunjungi. Menuju ke Alun-alun tidaklah sulit, hanya 10-15 menit dengan berjalan kaki dari stasiun Bandung. Lokasinya terletak di jalan Asia-Afrika, dekat dengan gedung konferensi, Hotel Savoy Homann, dan jalan Braga. Trotoar yang tertata rapi dan cantik memberikan kenyamanan bagi setiap pejalan kaki yang hendak menuju Alun-alun. Selain lokasinya yang strategis, Alun-alun juga dilengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat. Salah satunya adalah Masjid Raya Bandung dengan menara kembarnya.

Lapangan Alun-alun Bandung | Foto: Tubagus Gemilang Pratama

Masjid Raya Bandung pertama kali dibangun pada tahun 1810. Hingga saat ini, sudah dilakukan 13 kali perombakan bangunan masjid. Bentuk masjid yang sekarang diresmikan pada tanggal 4 Juni 2003, lengkap dengan dua menara kembar setinggi 81 meter atau setara dengan 19 lantai gedung bertingkat. Satu hal yang menarik, menara ini setiap harinya dibuka untuk umum sebagai tempat wisata. Cukup dengan membayar 4.000 rupiah saja, kita bisa naik lift sampai ke puncak menara dan menikmati pemandangan kota Bandung dari ruangan berdinding kaca. Suasana kota yang dikelilingi pegunungan, jika dilihat dari ketinggian memang tampak menawan. Tak heran jika menara Masjid Raya ini merupakan surganya fotografer. Kita bisa memotret gedung-gedung dengan latar pegunungan, jalan raya yang ramai, bahkan juga pesawat terbang yang melintas.

Pemandangan kota Bandung dengan latar belakang pegunungan. | Foto: Tubagus Gemilang Pratama

Suasana gedung bertingkat kota Bandung. | Foto: Tubagus Gemilang Pratama

Kereta api juga terlihat dari menara, cocok untuk railfans. | Foto: Bayu Tri Sulistyo

Cocok pula bagi para Planespotter untuk membidik foto pesawat | Foto: Bayu Tri Sulistyo

Bagi para Bismania, pul bus Eagle High berada di sebelah Alun-alun. | Foto: Tubagus Gemilang Pratama

Setelah puas menikmati pemandangan dari menara, beristirahat sejenak di lapangan Alun-alun adalah pilihan yang tepat. Lapangan Alun-alun dilapisi dengan rumput sintetis yang nyaman untuk duduk lesehan. Di sebelahnya terdapat fasilitas senam dan bermain anak. Sudah merasa lapar? Jangan khawatir, di basement Alun-alun menyediakan berbagai macam kuliner khas Bandung yang patut dicoba. Siap berangkat ke Bandung? Sampai jumpa di Alun-alun!

RE Digest | Tubagus Gemilang Pratama

Sepasang Pengantin Menikah di Stasiun Central Sydney

Pasangan David Crausse, Newlyweds Rebecca Standford, beserta ketiga anaknya

[29/2/16]. Pernikahan merupakan peristiwa sekali seumur hidup yang sangat indah. Dimana sepasang kekasih mengikrarkan diri pada janji suci sehidup semati. Tentunya setiap pasangan tak mau ketinggalan momen yang luar biasa ini. Bermacam cara pun dilakukan untuk menjadikan momen pernikahan ini menjadi kenangan yang tak akan dilupakan seumur hidup.

Kalau biasanya pernikahan digelar di gereja atau ballroom, lain halnya yang dilakukan oleh pasangan Newlyweds Rebecca Standford dan David Crausse ini, mereka menggelar pesta pernikahan ini di Central Station di Sydney, Australia.

David dan Rebecca berfoto bersama sertifikat pernikahan mereka

Pasangan ini sebenarnya sudah dikaruniai 3 orang anak sebelum menikah, yakni Cole 13 tahun, Neiva 3 tahun, dan Aiysha 2 tahun. Namun mereka baru bisa mewujudkan pernikahan mereka sekarang. Seperti dikutip dari dailytelegraph.com.au, pernikahan ini sengaja dilakukan pada tanggal 29 Februari di Central Station Sydney bukan tanpa alasan. 4 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada 29 Februari 2012, Rebecca melamar David menggunakan speaker di stasiun ini. 

Kok Rebecca yang ngelamar bukannya David? Ada kepercayaan yang mengatakan bahwa wanita hanya boleh melamar pria pada saat tahun kabisat. Rebecca pun tidak mau melewatkan kesempatan itu pada 2012.

Pembacaan ikrar janji suci pasangan ini dilakukan di ruang kepala stasiun Central Station dengan dihadiri oleh 30 orang tamu undangan yang terdiri dari teman-teman terdekat pasangan pengantin, keluarga pasangan, dan tidak lupa ketiga anak kesayangan mereka.

Proses pembacaan ikrar janji suci David dan Rebecca di ruang kepala stasiun Central Station

Pendeta membacakan ikrar janji pernikahan kepada kedua pasangan pengantin. Dengan tersipu malu David menjawab "aku bersedia" setelah pendeta menanyakan apakah David bersedia mempersunting Rebecca selamanya. Pernikahan ini merupakan pernikahan pertama yang dilaksanakan di Central Station.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

JR E235 akan Segera Kembali

Getty Image

Setelah penantian cukup lama selama hampir 3 bulan, JR E235 akan kembali menglaju di Jalur Yamanote Line pada tanggal 1 Maret 2016 mendatang. E235 sempat ditarik dari Lintas Yamanote karena trouble yang dialami di hari pertamanya berdinas pada 30 November 2015 lalu.

KRL yang mendapatkan julukan "microwave berjalan" dari para railfans karena bentuknya seperti pintu microwave ini mengalami perbaikan besar pada sistem kelistrikan kereta yang menyebabkan ia mati lampu di Stasiun Meguro, serta pada pengereman yang menyebabkan ia kebablasan di Stasiun Osaki.

Baca juga: Baru Sehari Dioperasikan, E235 Berhenti Beroperasi Untuk Sementara

Setelah insiden itu, dia mengalami perombakan total pada kelistrikannya yang menyebabkan dia harus mendekam selama 3 bulan lebih di Dipo Toyoda. 

JR E235 mendekam selama 3 bulan di Dipo Toyota untuk menjalani perombakan kelistrikan total
credit to: Ryouji Konno

Namun formasi rangkaian yang digunakan setelah perbaikan tidaklah murni E235 full. Ada kereta dengan enam pintu atau six doors menggunakan kereta kanibal dari E231-500. Hal ini dilakukan untuk menghemat penggunaan listrik.

Apabila dinasan usai perbaikan ini sukses, E235 ini akan melayani 19 perjalanan seperti yang direncanakan pada November 2015 lalu. Selain itu, 50 set E235 lainnya yang sedang diproduksi akan didesain ulang guna menghindari insiden serupa di masa yang akan datang.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Kalimaya Menolak Mati

[28/2/16]. Kereta api Kalimaya dikabarkan akan berhenti beroperasi mulai tanggal 1 Maret 2016 seperti yang dirilis oleh PT KAI melalui fanpage KAI 121 beberapa waktu lalu. Dihentikannya operasional KA Kalimaya dikarenakan sepinya okupansi penumpang dan kalah bersaing dengan KA Rangkas Jaya.

baca juga: 1 Maret Kereta Api Kalimaya Berhenti Beroperasi

Tapi sepertinya, tidak semudah itu dia akan mati. Ada sedikit kabar gembira bagi railfans Kulon dan penumpang setia Kalimaya. Mulai tanggal 1 Maret 2016 sampai 31 Maret 2016, KA 331 Kalimaya relasi Merak-Tanah Abang dan KA 334 Kalimaya relasi Tanah Abang-Merak akan tetap beroperasi seperti biasanya.

Hal ini dikarenakan permintaan penumpang yang menolak penghentian pengoperasian Kalimaya relasi Tanah Abang-Merak. Karena KA 334 merupakan kereta tercepat menuju Merak dari Tanah Abang yang pemberangkatannya lebih siang yakni pada pukul setengah 15.25. Bandingkan dengan KA Krakatau yang berangkat dari Tanah Abang pukul 22.30 malam. Berikut adalah jadwal pemberangkatan untuk KA 331 dan KA 334, kereta api Kalimaya.

	KA 331 Kalimaya (Merak-Tanah Abang)
Stasiun Perhentian	Kedatangan	Keberangkatan
Merak	-	5.40
Cilegon	5.56	5.58
Serang	6.22	6.24
Rangkasbitung	7.02	7.04
Tigaraksa	7.34	7.36
Tanah Abang	8.34	-

	KA 334 Kalimaya (Tanah Abang-Merak)
Stasiun Perhentian	Kedatangan	Keberangkatan
Tanah Abang	-	15.25
Tigaraksa	16.23	16.25
Rangkasbitung	16.55	17.04
Serang	17.42	17.44
Cilegon	18.08	18.10
Merak	18.26	-

Namun sayangnya, untuk KA 332 dan KA 333 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung pp. tetap dihentikan operasionalnya karena kalah bersaing dengan KA Rangkas Jaya. Pemberian kesempatan kedua bagi Kalimaya akan dilakukan sampai 31 Maret 2016 untuk melihat okupansi penumpang.

Apabila sampai 31 Maret ada kenaikan jumlah penumpang, maka Kalimaya akan tetap dioperasikan. Namun sebaliknya, apabila tidak ada perubahan signifikan atau bahkan menurun, maka operasional KA Kalimaya akan dihentikan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Loh, Jalita Bangkit dari Kubur?

Sepintas mirip dengan Jalita (foto: Andi Ardiansyah)

27/02 - Pada hari ini, satu rangkaian KRL seri 8500 kembali berdinas dengan warna merah-kuning. Rangkaian ini dulu didatangkan dari Tokyu Corporation. Tunggu dulu, 8500? Apakah Jalita yang kembali berdinas? Kan rangkaiannya sudah dikirim ke Cikaum?

Sebagai KRL feeder (foto: Farid Nurman)

Ternyata, rangkaian yang berdinas ini merupakan kakak dari 8613F "Jalita", yaitu 8604F. Keduanya dulu pernah beroperasi di Jalur Den-en-toshi. Namun 8604F ini didatangkan 2 tahun lebih dahulu dari 8613F, yaitu pada tahun 2006. Memang dari jauh, sepintas terlihat seperti Jalita yang bangkit dari kuburnya, namun tetap saja jika dilihat lebih mendalam akan terlihat bedanya.

8613F "Jalita", rangkaian yang mati muda

Skema yang dipakai pada 8604F mengikuti skema yang dipakai oleh KRL merah-kuning yang lain, dengan sabuk kuning berada di sekitar lampu utama. Sedangkan pada 8613F, sabuk kuning itu agak turun ke bawah supaya sabuk tersebut bisa tersambung dengan striping tengah di bagian samping badan kereta. Selain itu, pada papan informasi tujuan bawaan pabrik pada 8604F juga menggunakan logo Kereta Api Indonesia, bukan tulisan "JALITA" seperti 8613F.

Kini, ada 4 rangkaian KRL yang menggunakan skema merah-kuning khas Kereta Api Commuter Jabodetabek, yaitu Tokyu 8003F, 8007F, 8604F, dan Toei 6181F. Menurut rumor yang beredar, ke depannya semua KRL yang masih berwarna biru akan dimerahkan juga seperti keempat rangkaian ini. Kapankah rangkaian-rangkaian lain ikut berganti kulit? Kita tunggu saja.

RE Digest | MPSCLFJRN

EMD F125 "Spirit", Lokomotif Angkutan Penumpang Pertama dengan Standar Tier 4

Unit pertama dari lokomotif F125 "Spirit" yang dipesan oleh Metrolink, sebuah perusahaan pengangkutan swasta di Amerika Utara (foto: Wikipedia)

Setelah absen selama 12 tahun sejak 2001 sampai 2013, Electro-Motive Division yang kini menjadi anak perusahaan dari Progress Rail, divisi jalan rel dari Caterpillar, memasuki kembali pasar lokomotif penumpang.

31 Mei 2013, EMD dan Metrolink menandatangani kesepakatan pengadaan 20 lokomotif baru dengan emisi rendah, dan memenuhi standar emisi Tier 4 yang diberlakukan di Amerika Utara mulai 2015.

Saat masa perakitan (foto: Trains Magazine)

Menghasilkan 4700 tenaga kuda, lokomotif ini menurut EMD memenuhi atau melebihi semua persyaratan Metrolink untuk pengadaan lokomotif hemat bahan bakar yang sangat handal untuk layanan kereta api penumpang. Lokomotif ini dibuat dengan konstruksi monokok yang dirancang khusus oleh Vossloh Rail, sehingga terlihat dengan jelas kalau lokomotif ini memiliki desain yang sangat Eropa. Mesin yang digunakan lokomotif ini adalah Caterpillar C175, sebuah mesin 4 tak 20 silinder, dan dilengkapi dengan reduksi katalitik selektif berbasis urea. untuk memenuhi standar Tier 4.

Tampak samping lokomotif (foto: Trains Magazine)

Keseluruhan lokomotif ini dibangun di pabrik milik EMD di Muncie, Indiana. Lokomotif ini secara resmi diperkenalkan pada bulan Januari yang lalu. Pesanan untuk batch awal 20 lokomotif didukung oleh hibah 52 juta dolar AS dari South Coast Air Quality Management District. Metrolink rencananya akan menambah jumlah pesanan lokomotif ini hingga 40 unit apabila ada dana yang tersedia.

Lokomotif F125 ini akan digunakan untuk operasi single unit atau multiple unit pada layanan komuter atau antar kota. Metrolink berencana untuk memasangkan mereka dengan kereta-kereta tingkat dua buatan Hyundai Rotem. Lokomotif pertama diharapkan untuk masuk layanan pendapatan menjelang akhir tahun ini, dengan tambahan sembilan unit yang akan disampaikan pada akhir 2017.

Sebelum EMD menyatakan keluar dari pasar lokomotif penumpang pada tahun 2001, EMD membuat 2 seri lokomotif penumpang sebagai penutup, yaitu F59PH yang memulai debutnya tahun 1988 dan F59PHI yang memulai debutnya pada tahun 1994.

Metrolink F59PH (foto oleh Railbaron, diunggah ke RailPictures.net)

Metrolink F59PHI (foto oleh Clive Barlow, diunggah ke RailPictures.net)

RE Digest | MPSCLFJRN

Source (hover at text to follow link):

Railway Gazette

Railway Technology

Rail Journal

Railway Age

Yuk Kita Lihat Tampilan Baru Pada Nambu Branch Line

ilustrasi penggunaan livery samping baru di Jalur Nambu Branch Line

[25/2/16]. Nambu Branch Line. Jalur yang merupakan penghubung antara Stasiun Shitte di Nambu Line, dengan Stasiun Hama-Kawasaki di Yokohama Line, serta beberapa stasiun di antara kedua stasiun besar itu yakni Hatchowane, Kawasaki-Shinmachi, dan yang terbaru Odasakae yang rencananya akan dibuka pada Maret ini, akan memiliki tampilan dan identitas baru.

Jalur yang biasa dilayani oleh KRL JR 205-1000 ini, memiliki ciri khas pada keretanya yang berlivery hijau toska dan kuning. Namun kali ini, JR 205-1000 di jalur ini memiliki livery baru yang menjadi identitas bahwa dia melayani Nambu Branch Line. 

Livery samping yang tadinya hanya bermotif garis hijau toska dan kuning diubah menjadi lebih artistik dan indah, yakni memadukan antara gambaran tuts nada dan ombak di lautan. Tuts nada melambangkan irama dari lagu pemberangkatan yang biasa diputar juga ombak di samudera yang berwarna kuning keemasan dengan latar hijau toska. Siluet dari lima ekor burung camar melambangkan lima stasiun yang ada di jalur ini (sok puitis amat ya gue), dan diakhiri dengan tulisan "Nambu Line" diujungnya.

Desain livery baru Nambu Branch Line

Tak hanya pada livery samping, bagian interior pun juga mengalami sedikit perubahan. Jok bangku non-prioritas yang tadinya berwarna hijau gelap dengan kotak-kotak hijau muda untuk menandakan posisi duduk penumpang diganti. Warna jok diubah menjadi berwarna biru laut dengan motif tuts nada, desiran ombak, dan guguran daun berwarna biru muda. Kotak-kotak hijau muda penanda posisi duduk penumpang diubah menjadi kunci-kunci nada berwarna kuning keemasan.

Selain itu penerangan dalam ruangan pun diganti dari yang tadinya menggunakan lampu neon kuning menjadi lampu LED untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Desain jok baru pada tempat duduk di KRL Nambu Branch Line

Desain papan nama stasiun juga mengalami perubahan. Papan nama stasiun yang semula menggunakan desain konvensional JR diubah dengan menambahkan ciri khas baru pada jalur ini, yakni tuts nada dan burung camar serta tulisan "Nambu Line" berwarna hijau-kuning keemasan. Rencananya semua desain ini akan mulai diterapkan pada 19 Maret 2016 mendatang, bertepatan dengan dibukanya stasiun baru di jalur ini, Stasiun Odasakae.

Contoh desain papan nama stasiun baru yang akan digunakan di Stasiun Kawasaki-Shinmachi

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Sumber gambar: JR East Yokohama Branch

1 Maret Kereta Api Kalimaya Berhenti Beroperasi

[25/2/16]. Ada sedikit kabar sedih bagi para penumpang dan railfans Kulon. Mulai 1 Maret 2016, perjalanan kereta api Kalimaya relasi Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak akan berhenti beroperasi. Hal ini dilakukan karena okupansi penumpang yang tidak mengalami perubahan signifikan semenjak pertama kali beroperasi pada 27 Oktober 2012 lalu.

Jadwal yang tak strategis dan tarifnya yang jauh lebih mahal ketimbang pesaingnya, Rangkas Jaya juga menjadi salah satu penyebab rendahnya okupansi. Bayangkan saja, anda membayar 30.000 Rupiah hanya untuk pergi ke Rangkasbitung. Bandingkan dengan Rangkas Jaya yang hanya 5000 Rupiah dengan waktu tempuh, jarak, dan stasiun perhentian yang sama. Bahkan tarifnya ke Merak pun tak beda jauh dengan Krakatau namun dengan rangkaian yang lebih tua ketimbang Krakatau.

Nantinya, setelah kereta api Kalimaya berhenti beroperasi, rangkaian yang dipakai oleh kereta api Kalimaya akan dioper ke kereta api Rangkas Jaya dan Lokal serta 2 kereta akan dimutasi ke Dipo Kereta Surabaya Pasarturi untuk dijadikan rangkaian kereta api Kertajaya.

Kereta api Kalimaya pertama kali beroperasi pada 27 Oktober 2012 oleh Gubernur Banten pada saat itu, Ratu Atut Choisyiah melayani rute Tanah Abang-Serang. Lalu pada Januari 2013 diperpanjang sampai Merak. Pada September 2014, perjalanan Kalimaya yang siang dipangkas hanya sampai Rangkasbitung.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo 

Ketika Klub Motor Hayabusa Kopdar Di Stasiun Hayabusa

Jejeran sepeda motor Suzuki Hayabusa yang diparkir di depan Stasiun Hayabusa

[24/2/16]. Anda pecinta motor racing? Anda ikut klub motor? Pastinya anda biasa ikut kopi darat atau kopdar dong? Ya, para anggota klub sepeda motor biasanya selalu mengadakan kopi darat setiap beberapa waktu sekali. Entah setahun sekali, sebulan sekali, atau bahkan seminggu sekali. Biasanya kopi darat dilakukan sebagai ajang sharing baik pengalaman, maupun share ilmu antar sesama anggota klub. Selain itu, kopi darat juga dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi dan solidaritas antar sesama anggota klub.

Biasanya kopi darat dilakukan di kafe ataupun tempat-tempat nongkrong. Namun lain halnya dengan klub motor balap Suzuki Hayabusa ini, mereka mengadakan kopi darat di stasiun kereta api. Klub motor balap Suzuki Hayabusa se-Jepang mengadakan acara kopi darat akbar di Stasiun Hayabusa milik Wakasa Railway di Tottori pada 21 Februari 2016 lalu. 

Dikutip dari laman faavo.jp, dipilihnya stasiun yang berdiri sejak 1930 ini sebagai tempat kopi darat akbar ini dikarenakan sepeda motor yang klub ini gunakan dan nama stasiun ini memiliki nama yang sama yakni Hayabusa. Acara kopi darat akbar di Stasiun Hayabusa ini diikuti oleh 1500 bikers dari seluruh penjuru Jepang.

Para peserta yang ikut ajang kopdar akbar ini

Selain kopi darat, mereka juga mengadakan acara riding bersama. Tak cuma sepeda motor yang ikut acara riding ini, tapi juga Kiha WT3300 juga ikut dalam acara riding bersama. Riding bersama ini diikuti oleh 20 sepeda motor dan juga Kiha WT3300 dari Stasiun Hayabusa hingga Stasiun Hatto sejauh 5,5 kilometer. Kedamaian dan kesunyian pedesaan di Wakasa Line mendadak pecah oleh kebisingan dari knalpot racing Suzuki Hayabusa ini.

Wakasa Railway, Klub Suzuki Hayabusa, dan Suzuki berencana akan membuat livery kereta edisi spesia kopdar akbar ini. Livery ini nantinya akan diterapkan di satu unit Kiha WT3300 sebagai wujud apresiasi klub motor ini kepada Wakasa Railway selaku pemilik Stasiun Hayabusa, juga sebagai ajang promosi sepeda motor Suzuki Hayabusa. Livery ini akan mulai diterapkan pada 20 Maret 2016 mendatang.

Anggota klub motor dan jajaran direksi Wakasa Railway berfoto bersama sambil memegang banner desain livery Suzuki Hayabusa

Desain livery Suzuki Hayabusa

Acara kopdar akbar klub motor Suzuki Hayabusa ini rencananya akan dilaksanakan tiap tahun di Stasiun Hayabusa.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

CC 300 Hijrah ke Divre 1

KLB KP 10170 yang membawa lokomotif CC 300 12 01 dan KAIS Toba dari pabrik PT INKA ke Pelabuhan Tanjung Perak
credit to: L Sa Hova 

[23/2/16]. 1 unit lokomotif CC 300 dan 1 unit KAIS Toba dikirim ke Divre 1 hari ini. Pengiriman dilakukan dari pabrik PT INKA Madiun lewat pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pengiriman dua kereta kedinasan ini sebenarnya udah direncanakan sejak lama. Namun karena infrastrukturnya baru siap, jadi pengiriman baru bisa dilakukan tahun ini.

CC 300 yang dikirim adalah CC 300 12 01 yang merupakan CC 300 generasi pertama buatan INKA. KAIS yang dikirim adalah KAIS dengan nomor SI 3 11 01 yang bernama "Kaldera Toba". Kedua kereta inspeksi ini dikirim ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dalam keadaan dingin dengan ditarik oleh lokomotif CC 201 92 18. KLB diberangkatkan dari Stasiun Madiun pukul 10.19 dan tiba di Surabaya pada pukul 5 sore.

KAIS Kaldera Toba dan CC 300 12 01 dinaikan ke atas trailer sebelum masuk kedalam kapal di Pelabuhan Tanjung Perak
credit to: R. Fauzi (Roker)

CC 300 dan KAIS Kaldera Toba nantinya dikirim dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Medan menggunakan kapal. Nantinya, CC 300 dan KAIS Kaldera Toba akan digunakan sebagai kereta inspeksi untuk memantau kinerja dan perkembangan perkeretaapian di Divre 1 Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam. Selain itu, KAIS ini juga akan digunakan sebagai angkutan pejabat perkeretaapian dan tamu penting di Divre 1.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Berburu Ular Besi di Kedunggedeh

Kereta api Argo Lawu melintasi Stasiun Kedunggedeh

Stasiun Kedunggedeh merupakan suatu stasiun yang terletak di Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi. Stasiun ini merupakan stasiun kelas 3 yang hanya melayani kedatangan dan keberangkatan kereta api ekonomi lokal relasi Jakarta Kota-Cikampek-Purwakarta (pp), sedangkan kereta api lainnya melintas langsung di stasiun ini. Kalaupun berhenti, hanya untuk penyusulan dengan kereta lain yang kelasnya lebih tinggi. Stasiun ini terdiri dari 4 jalur dengan emplasemen yang cukup panjang untuk menampung kereta penumpang atau barang dengan rangkaian yang panjang.

Kereta api ekonomi lokal melintasi Jembatan Citarum

Di dekat stasiun ini, terdapat jembatan yang melintasi sungai Citarum. Jembatan ini sendiri cukup terkenal dan merupakan sebuah tempat untuk berburu foto yang sangat direkomendasikan. Dan di antara jembatan tersebut terdapat dua buah tikungan yang juga merupakan spot bagus untuk memotret kereta api. Tikungan pertama terletak selepas sinyal keluar arah Karawang yang hanya dapat diakses dengan berjalan kaki. Tikungan kedua terletak selepas jembatan arah Karawang, dan bisa diakses menggunakan kendaraan bermotor.

Kereta api Taksaka Pagi menikung sebelum masuk jembatan Citarum

Kereta api Argo Jati difoto dari perlintasan sebelah barat stasiun

Kereta api angkutan petikemas dari Surabaya

Di sebelah barat stasiun terdapat sebuah perlintasan yang relnya agak sedikit menikung. Di sini, anda bisa ngaso duduk-duduk di sekitar jalur 1 yang hanya akan dimasuki kereta kalau akan ada penyusulan. Terkadang anda pun akan menemui anak-anak kecil yang sedang bermain, atau gerombolan kambing milik warga yang ingin merumput.

Kereta api Gumarang, di persawahan

Tapi, spot di dekat stasiun itu tidaklah sespesial dengan spot lain yang bisa anda eksplorasi yang terletak agak jauh dari stasiun ke arah barat. Spot ini terletak di persawahan milik warga dengan pemandangan yang sangat indah. Di sini ada pos jaga lintas yang dibangun dan dijaga oleh warga setempat yang bisa anda gunakan untuk beristirahat. Atau apabila anda tidak ingin mengganggu sang penjaga, anda bisa duduk-duduk menunggu kereta api di pinggiran sawah. Apabila anda akan menggunakan spot ini, disarankan anda memotret kereta api dari sudut yang agak lebar supaya hamparan persawahannya juga terpotret di kamera anda.

Kereta api Argo Bromo Anggrek yang ditarik CC20613100 

Dengan sudut pengambilan yang lebih lebar, anda akan mendapatkan hasil yang spektakuler

Untuk menuju ke Kedunggedeh, anda bisa menggunakan kereta api ekonomi lokal dan turun di Stasiun Kedunggedeh. Atau apabila anda ingin puas memotret di sini, anda bisa menggunakan sepeda motor kesayangan anda dan memacunya ke Kedunggedeh dengan rute dari Stasiun Jatinegara sebagai berikut:

Jatinegara - Klender Baru - Bekasi - Tambun - Cikarang (Jalan Raya Pantura) - Kedunggedeh

Jam-jam yang banyak terdapat kereta api melintas adalah pagi ketika kereta-kereta ekspres pagi dari Jakarta bergerak keluar dari ibukota dan sore ketika kereta-kereta ekspres pagi tujuan Jakarta mulai memasuki wilayah Daop 1.

Bagi anda yang ingin ke Kedunggedeh menggunakan sepeda motor, berhati-hati karena Jalan Raya Pantura di beberapa titik terdapat genangan air saat musim hujan sehingga jalan akan menjadi licin.

RE Digest | MPSCLFJRN

Permukiman Penduduk di Bukit Duri Terbakar. KRL Diungsikan

[23/2/16]. Kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di belakang Dipo KRL Bukit Duri. Kebakaran menghanguskan puluhan rumah. Kebakaran terjadi sekitar pukul 10 pagi. Api dengan cepat merambat ke bangunan lainnya karena material rumah terbuat dari bahan yang mudah terbakar seperti triplek dan seng.

Sekitar 20 unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan api. Api dapat dijinakkan sekitar satu jam kemudian. Belum diketahui ada-tidaknya korban jiwa dalam peristiwa itu. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta Rupiah.

Kebakaran itu juga berdampak pada aktifitas di dalam Dipo KRL Bukit Duri. Seluruh set KRL yang stabling di dalam Dipo Bukit Duri terpaksa diungsikan untuk menghindari kobara api yang bisa saja membakar seluruh unit KRL itu. KRL diungsikan ke beberapa stasiun yang memiliki jalur lebih seperti Manggarai, Jakarta Kota, Pasar Minggu, Cakung, dan Bekasi.

Listrik Aliran Atas atau LAA di kawasan dipo juga turut dimatikan guna mencegah konsleting yang bisa saja memperburuk keadaan. Aktifitas perawatan dan perbaikan yang biasa dilakukan di Dipo Bukit Duri untuk sementara dihentikan sampai kondisi betul-betul dinyatakan aman.

satu set JR 205 dari Dipo Bukit Duri yang diungsikan ke Stasiun Bekasi
photo by: Fajar Eko Ryanto (Roker)

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Loh Kok Keikyu 2100 Pake Livery Taiwan Railway?

[22/2/16]. Ada yang tak biasa di jalur Keikyu pada pagi (22/2/16). Bagaimana tidak? Keikyu 2100 yang biasanya pake livery warna merah tiba-tiba kok jadi warna biru dengan logo Taiwan Railway disampingnya. Jangan-jangan mau dijual ke Taiwan lagi? Eits, jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Keikyu 2100 ini memang sengaja diwarnai dengan livery Taiwan Railway.

Pewarnaan ini dilakukan untuk merayakan 1 tahun kerjasama antara Keikyu Corporation dengan perusahaan kereta api Taiwan, Taiwan Railway yang jatuh tepat pada 22 Februari. Ada satu set Keikyu 2100 yang diwarnai dengan livery Taiwan Railway. 

Keikyu 2100 yang diwarnai biru ini diberi nama "Keikyu Blue Sky Train". Satu set Keikyu 2100 dengan nomor set 2140F stamformasi 8 kereta ini diwarnai dengan warna biru terang berlivery garis putih memanjang dari ujung ke ujung kereta. Tak lupa, logo Taiwan Railway juga disematkan di bagian samping kereta.

Tampak wajah kereta tidak terdapat perubahan yang mencolok, hanya mengubah warna merah menjadi biru. Striping putih bertuliskan "2100" juga tetap dipertahankan. Hanya saja di sebelah kiri wajah dituliskan "Keikyu Blue Sky Train". Cowhanger dari KRL ini diwarnai seperti cowhanger lokomotif di Taiwan yakni belang kuning-hitam. Di bagian depan kereta juga dipasang emblem perayaan 1 tahun kerjasama Taiwan Railway dengan Keikyu Corporation.

logo Taiwan Railway yang berada di samping kereta

emblem perayaan 1 tahun kerjasama Keikyu Corporation dengan Taiwan Railway

Pewarnaan Keikyu 2140F ini disamakan dengan kereta penumpang Hiroshikaikuruma yang dioperasikan di Taiwan. Livery ini akan digunakan selama satu bulan, yakni dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 26 Maret 2016 mendatang.

Kereta penumpang Hiroshikaikuruma yang menjadi dasar pewarnaan Keikyu 2140F

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

KA Purwojaya Sekarang Naik Kelas!

KA Purwojaya semasa masih membawa kereta kelas bisnis (foto: Irvan A. Ilyas, diunggah oleh Muhammad Octo ke Wikipedia)

23/02 - Terhitung mulai hari ini, KA Purwojaya yang melayani rute Gambir-Purwokerto-Kroya-Cilacap PP naik kelas menjadi kereta api yang sepenuhnya menggunakan armada kelas eksekutif, setelah selama ini beroperasi sebagai KA kelas campuran eksekutif-bisnis.

KA Argo Jati (trainset CN 1), yang rangkaiannya dimutasi untuk dipergunakan oleh KA Purwojaya (trainset PWT 1)

Kenaikan kelas KA Purwojaya ini memang sudah lama direncanakan. Pada pembaruan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2015 saja, nomor perjalanan KA Purwojaya yang sebelumnya 69-70-71-72 berubah menjadi lebih kecil, yaitu 57-58-59-60, atau tepat di bawah nomor perjalanan KA Bangunkarta (55-56). Selain itu, mulai pemberlakuan GAPEKA 2015 juga jam berangkat KA Purwojaya yang semula merupakan ekspres siang, diubah menjadi ekspres malam. Stamformasi reguler pun berubah, dari yang biasanya membawa 4 kereta eksekutif dan 5 kereta bisnis menjadi 5-6 kereta eksekutif dan 2-3 kereta bisnis.

Deretan armada baru KA Purwojaya (foto: Hendro Seftianto)

Stabling di Cilacap (foto: Elvino Saputra)

Rangkaian baru KA Purwojaya ini menggunakan kereta-kereta yang sebelumnya digunakan sebagai KA Argo Jati dan Cirebon Ekspres, yaitu K1 0 10 01, K1 0 10 02, K1 0 10 03, K1 0 10 04, K1 0 10 05, K1 0 10 06, K1 0 95 17, dan K1 0 66 26. Namun untuk sementara K1 0 10 05 digantikan oleh K1 0 15 13 dikarenakan K1 0 10 05 sedang asistensi di Daop 1. Selain itu meskipun sudah naik kelas, KA Purwojaya juga akan tetap membawa kereta makan kelas bisnis (KMP2) dikarenakan Dipo Kereta Purwokerto belum menerima mutasi kereta makan kelas eksekutif (M1).

Hari ini tentunya akan menjadi hari spesial buat anda yang ingin hunting foto di sepanjang lintasan yang dilalui oleh KA Purwojaya ini. Selamat berdinas dengan rangkaian baru, Purwojaya!

RE Digest | MPSCLFJRN