Pemerintah Senegal Minati Kereta Api Buatan INKA

Rangkaian kereta buatan INKA untuk Bangladesh saat diinspeksi

Transportasi.co

[28/2] - Produk kereta api buatan badan usaha milik negara, PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA kini semakin diminati. Tahun lalu, INKA telah mengekspor 150 kereta ke Bangladesh. Di tahun ini, pemerintah Senegal jajaki kemungkinan pembelian armada kereta api buatan satu-satunya perusahaan manufaktur kereta api di Indonesia ini.

Penjajakan ini sejalan dengan rencana pembangunan jalur kereta api ekspres regional yang menghubungkan kota Dakar dengan Bandara Internasional Blaise Diagne di  Diamniado dengan jarak 54 km yang akan ditempuh dalam waktu 50 menit, juga jalur kereta api regional Dakar-Tambacounda dan Dakar-Saint Louis dengan total jarak 750 km. Penjajakan ini tertuang saat pertemuan antara menteri Senegal, Mansour Kane dengan Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran.

Seluruh proyek perkeretaapian dengan rencana pengadaan sarana ini akan menggunakan skema pengadaan dari Bank Exim. Bila skema pendanaan sesuai prinsip, Pemerintah Senegal akan mengirimkan delegasi ke Indonesia pada bulan Maret mendatang untuk mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait dan merealisasikan kerjasama.

Senegal memiliki jaringan perkeretaapian sepanjang 907 km dengan sistem meter gauge (1000 mm), yang dulunya dioperasikan oleh Transrail. Jaringan rel kereta pertama dibuka pada tahun 1885, menghubungkan kota Dakar dengan kota Saint Louis, yang pada saat ini sudah tidak beroperasi sejak tahun 2003. Selain itu, terdapat juga jaringan internasional Dakar-Niger sepanjang 1287 km di mana 614 km di antaranya berada di wilayah negara Mali, menghubungkan Dakar dengan Koulikoro di Mali yang dibuka pada tanggal 1 Januari 1924 dan berhenti beroperasi tahun 2010. Satu-satunya jaringan kereta api yang beroperasi adalah jaringan Petit train de banlieue, menghubungkan Dakar dan Thies sejauh 80 km.

Sedangkan INKA yang berdiri sejak tahun 1981 telah mengekspor berbagai produk perkeretaapian ke luar negeri, di antaranya Malaysia, Australia, Thailand, dan Bangladesh. INKA sendiri saat ini sedang menggarap rangkaian kereta rel diesel dengan transmisi elektrik (KRDE) yang akan diekspor ke Sri Lanka.

RED | MPSCLFJRN

Kereta Penumpang Riyadh-Al Qassim Resmi Beroperasi

Rangkaian kereta penumpang Riyadh-Al Qassim yang dioperasikan oleh Saudi Arabian Railway
Railway Gazette

[28/2]. Setelah sekian lama tidak meluncurkan kereta angkutan penumpang, kini Arab Saudi meluncurkan meluncurkan perjalanan kereta api dari ibukota Arab Saudi, Riyadh, menuju provinsi di sebelah utara Riyadh, Al Qassim. Dilansir dari Railway Gazette, perjalanan perdana kereta penumpang Riyadh-Al Qassim ini dilakukan pada Minggu (26/2) lalu.

Rangkaian kereta nantinya akan menempuh perjalanan sejauh 500 kilometer dari Riyadh sampai Al Qassim. Kereta memulai perjalanan dari Stasiun King Khalid International Airport yang berada di Kota Riyadh sampai Stasiun Al Qassim dan berhenti di Stasiun Majmaah.

Desain interior rangkaian kereta CAF yang diimpor oleh SAR
Railway Gazette

Rangkaian kereta yang digunakan adalah rangkaian KRD yang dibuat oleh pabrikan kereta api asal Spanyol, CAF, yang tiba di Arab Saudi pada Agustus 2016 lalu. Rangkaian KRD ini dapat melaju hingga kecepatan 200 km/jam dan di temperatur ekstrim mulai dari -5° Celcius hingga 50° Celcius. Sebanyak 12 kereta diesel penggerak dan 65 kereta penumpang didatangkan oleh Saudi Arabian Railway (SAR).

baca juga: Rangkaian Kereta Penumpang Baru Arab Saudi Telah Dikirimkan 

Sampai 1 April mendatang, kereta penumpang Riyadh-Al Qassim ini beroperasi selama 4 hari dalam seminggu, yakni pada hari Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, dan Senin. Kereta diberangkatkan dari Stasiun King Khalid International Airport pada pukul 10.00 dan dari Stasiun Al Qassim pada pukul 15.00.

Mulai 2 April 2016 mendatang, perjalanan kereta penumpang Riyadh-Al Qassim ini akan beroperasi setiap hari. Nantinya akan ada tambahan jadwal perjalanan kereta dari Al Qassim menuju Riyadh maupun sebaliknya. Jadwal tambahan diberangkatkan dari Al Qasim pada pukul 5.00 dan dari King Khalid International Airport pada pukul 18.00.

Perjalanan Riyadh-Al Qassim ini merupakan fase kedua dari rencana pengoperasian kereta api dari Riyadh ke Al Qurayyat yang berada di perbatasan Arab Saudi dan Yordania sejauh 1.242 kilometer. Fase pertamanya sendiri membentang dari King Khalid International Airport hingga Majmaah. Saudi Arabian Railway berencana akan memperpanjang perjalanan kereta penumpang ini hingga Hail pada fase ketiga. 

Namun pihak SAR belum bisa memastikan kapan fase ketiga akan mulai beroperasi. Dan setelah fase 4 selesai, rencananya akan dioperasikan kereta malam dari Riyadh sampai Al Qurayyat di mana rangkaian keretanya akan menggunakan kereta tidur. 

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Begini Perkembangan Pembangunan Stasiun dan Jalur KA Bandara Soekarno-Hatta

Progres pembangunan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (Aktual)

Bagi yang sudah tidak sabar menantikan jadinya proyek KA Bandara Soekarno-Hatta, tampaknya ada sedikit angin segar yang berembus. Pasalnya, pembangunan stasiun KA Bandara Soekarno-Hatta telah 85% jadi, yang berarti sudah selangkah lebih dekat untuk jadinya proyek KA bandara. Meskipun demikian, proyek rel KA bandara sendiri justru masih belum terlihat perkembangan yang signifikan berkat masalah klasik berupa pembebasan lahan.

Baca juga: Juni, People Mover Basoetta Beroperasi

Pembangunan Stasiun

Dilansir dari Detik Finance, sesuai dengan keterangan PT Angkasa Pura II pembangunan stasiun telah mencapai 85% dan ditargetkan dapat selesai pada akhir Maret mendatang. Stasiun ini ditargetkan dapat menampung 1.500 penumpang di bangunannya dan 2.000 penumpang di peron, dengan total kapasitas 3.500 penumpang. Stasiun ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas seperti konter pertiketan, gate untuk masuk peron, area komersil, dan yang paling penting adalah integrasi ke stasiun People Mover.

Muhammad Awaluddin selaku Direktur Utama PT Angkasa Pura II menerangkan pada Pena Merdeka bahwa integrasi ini akan mempermudah mobilitas penumpang pesawat dari stasiun KA menuju terminal tujuan, baik itu Terminal 1, Terminal 2, ataupun Terminal 3.

Bagian eksterior Stasiun Bandara Soekarno-Hatta (Angkasa Pura II, via Detik)

Sesuai dengan fakta bahwa progres pembangunan stasiun telah mencapai 85%, wujud fisik dari stasiun ini sendiri telah terlihat jelas, dengan dinding luar yang didominasi warna oranye seperti pada dinding gedung Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta, serta kaca jendela yang tampak sedang dalam progres pemasangan. Sementara itu, bagian dalam yang tampak sudah hampir jadi dengan eskalator telah terpasang. Meskipun demikian, pekerjaan masih tampak pada finishing di berbagai tempat yang tampak dengan masih adanya peralatan konstruksi di sekitar gedung stasiun.

Bagian dalam Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Tampak pekerjaan finishing yang masih berlangsung (Angkasa Pura II, via Detik)

Dengan jadinya stasiun KA bandara yang dilaporkan memakan biaya Rp 160 miliar tersebut, maka selesainya proyek KA bandara ini akan makin dekat satu langkah.

Pembangunan Jalur Kereta 

Pembangunan jalur KA bandara di Perimeter Selatan Bandara.

Lain dengan stasiun, lain juga dengan rel kereta. Sampai hari ini belum ada tanda-tanda pembangunan rel dari wilayah Perimeter Selatan hingga Stasiun Batuceper. Padahal target penyelesaian Juli 2017 sudah mendekat. Berdasarkan yang dimuat oleh Antara pada akhir Januari lalu, pembangunan masih terbentur oleh masalah pembengkakan biaya pembebasan lahan yang membengkak hingga Rp 1,5 triliun. Belum lagi sebagian lahan tersebut adalah pabrik yang masih melakukan produksi.

Meskipun demikian, progres pada jalur rel di dalam wilayah bandara sendiri justru sudah sangat terlihat. Ketika Penulis mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta pada 12 Februari lalu, telah terlihat kondisi rel sudah terpasang lengkap, begitu juga dengan tiang LAA (meskipun masih belum terpasang) dan bahkan semboyan untuk sepur salah sudah dipasang di lengkung jalan rel yang menempati bekas pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta.

Semboyan sinyal muka sepur salah yang telah dipasang.

Progres pembangunan rel KA bandara di bekas pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta.

Tidak hanya di wilayah bekas pintu M1 saja, proses pembangunan jalur KA di dalam bandara telah rampung mencapai Stasiun KA Bandara termasuk melewati salah satu underpass yang melintas di bawah taxiway penghubung utara-selatan Bandara.

Jalur KA yang melewati underpass yang melintasi taxiway di bandara Soekarno-Hatta, lengkap dengan salah satu pesawat Boeing 737-800 milik Sriwijaya Air yang sedang melintas (Okezone)

Sesuai yang dilansir dari Tribun, proyek KA bandara dengan panjang jalur 36,3 km dan kapasitas 35.000 penumpang per hari ini telah dijajak sejak tahun 2015 lalu, dan ditargetkan dapat mempercepat mobilitas pengguna jasa angkutan udara karena waktu tempuh ke bandara dapat dikurangi menjadi hanya 45 menit saja.

Kita semua tentunya berharap agar pembangunan KA bandara dapat terlaksana dengan lancar dan sukses tanpa adanya keterlambatan yang lebih lanjut, sehingga dapat beroperasi tepat waktu. Tentu saja hal ini memerlukan keseriusan penggarap proyek serta dukungan dari masyarakat dan pihak-pihak lain yang juga terlibat.

Sumber:
Detik Finance
Pena Merdeka
Antara
Tribun

RE Digest | Ikko Haidar Farozy

Lokomotif Meter Gauge Buatan Tiongkok Diujicoba di Argentina

Lokomotif lebar sepur 1000 mm buatan Tiongkok saat menjalani ujicoba di Belgrano, Argentina
Railway Gazette

[27/2]. Lokomotif dengan lebar sepur 1000 mm atau meter gauge buatan Tiongkok diujicobakan di Aregentina pada Rabu (22/2) lalu. Dilansir dari Railway Gazette, lokomotif ini dibuat oleh perusahaan manufaktur kereta api asal Tiongkok, CRRC, dan dipesan oleh perusahaan operator kereta barang Argentina, Trenes Argentinos Cargas. Lokomotif ini merupakan kloter pertama daei 107 unit yang dipesan ke Tiongkok dan tiba di Argentina pada 8 Februari lalu. 

Dua unit lokomotif diujicoba dengan menarik 21 gerbong barang yang diisi dengan bantalan beton dengan berat keseluruhan 1.300 ton. Uji coba ini pun berjalan dengan sukses. Kedua lokomotif ini mampu untuk menarik rangkaian gerbong barang berisi bantalan beton tersebut. Uji coba dilakukan di jalur antara San Jose dengan Dean Funes yang berada di Provinsi Cordoba.

Trenes Argentinos Cargas sendiri mulai memesan lokomotif ini pada Desember 2014 lalu. Sebanyak 107 unit lokomotif dipesan untuk meremajakan armada lokomotif yang beroperasi di Jaringan Jalur Belgrano yang berada di utara Argentina. Tak hanya memesan lokomotif, Argentinos Cargas juga memesan 2000 gerbong barang. Lokomotif dan gerbong barang ini nantinya akan digunakan untuk angkutan bahan tambang dan gandum.

Lokomotif ini ditenagai dengan mesin MTU berkekuatan 3000 tenaga kuda. Lokomotif ini juga memiliki pendingin udara di kabin serta sistem deteksi gangguan yang berfungsi untuk memberitahu masinis apabila rangkaian mengalami gangguan.   

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Jalur Maja-Rangkasbitung Kembali Diujicoba Pakai KRL

Rangkaian uji coba saat memasuki Stasiun Rangkasbitung
picture by: Juli Ana

[24/2]. Menjelang beroperasinya KRL, Jalur Maja-Rangkasbitung kembali diujicoba menggunakan rangkaian KRL. Uji coba kali ini dilakukan pada Jumat pagi tadi. Jika pada uji coba sebelumnya menggunakan rangkaian Tokyo Metro 6018F, kali ini uji coba menggunakan rangkaian JR 205-78F. Uji coba ini diikuti oleh sejumlah pejabat dari KAI, KCJ, dan Ditjen Perkeretaapian.

baca juga: Elektrifikasi Rampung, Jalur Maja-Rangkasbitung Diujicoba Pakai KRL

Ada yang berbeda pada uji coba kali ini. Jika uji coba sebelumnya hanya menggunakan rangkaian KRL dan KRD NR untuk berjaga-jaga, pada uji coba kali ini KAIS Wijayakusuma juga turut mengangkut sejumlah pejabat menuju Stasiun Maja sebelum naik rangkaian KRL menuju Rangkasbitung.

KLB Wijayakusuma saat melintas langsung Kebayoran menuju Maja
picture by: Rio Zwts

Wijayakusuma berangkat mengangkut pejabat dari Stasiun Tanah Abang ke Maja pada pukul 9.00 dan tiba pukul 10.07. Selanjutnya, pejabat naik ke KRL menuju Rangkasbitung. Uji coba dimulai sekitar pukul 10.30 dari Stasiun Maja. Rangkaian KRL diberangkatkan menuju Rangkasbitung dengan menggunakan sistem petak jalan. Rangkaian KLB sempat berhenti di Stasiun Citeras untuk melihat kesiapan jelang pengoperasian KRL. Rangkaian kembali diberangkatkan menuju Rangkasbitung sekitar pukul 10.35 dan tiba pada pukul 11.11.

baca juga: [Eksklusif] Melihat Kesiapan Stasiun Rangkasbitung, Citeras, dan Angke Jelang Beroperasinya KRL

Rangkaian uji coba berhenti cukup lama di Stasiun Rangkasbitung untuk memberikan kesempatan bagi pejabat melihat kesiapan Stasiun Rangkasbitung serta melaksanakan Sholat Jumat di masjid dekat stasiun. Seusai melaksanakan Sholat Jumat, rombongan kembali ke stasiun untuk kembali ke Maja. 

Rombongan pejabat saat uji coba KRL ke Rangkasbitung
picture by: Gerald Sevincy Darmawan

Rangkaian KRL yang mengangkut pejabat diberangkatkan dari Stasiun Rangkasbitung pada pukul 13.00 dan tiba di Maja pada sekitar pukul 13.30. Selanjutnya rombongan pejabat melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Tanah Abang menggunakan KAIS Wijayakusuma. KAIS diberangkatkan dari Maja pada pukul 13.41 dan tiba di Tanah Abang pada pukul 14.48. Seperti pemulangan rangkaian 6018F pada uji coba pertama, pemulangan rangkaian 205-78F ke Dipo Bukit Duri dilakukan bersama dengan KRD NR untuk mempersingkat waktu. 

Uji coba kedua ini seperti memberikan angin segar pada masyarakat Rangkasbitung yang sudah menantikan beroperasinya KRL sejak lama. Pasalnya selama ini masyarakat Rangkasbitung hanya mengandalkan KA Lokal untuk pergi ke ibukota. Diharapkan dengan beroperasinya KRL ke Rangkasbitung dapat mempermudah mobilisasi masyarakat menuju Jakarta serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Rangkasbitung.

baca juga: Februari 2017, KRL ke Rangkasbitung Beroperasi Reguler

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Britania Raya Pecahkan Rekor Zero Accident Selama 10 Tahun

Zenfolio

[24/2]. Sebuah prestasi membanggakan berhasil dicetak oleh Negeri Ratu Elizabeth, Britania Raya. Pasalnya Britania Raya berhasil menciptakan rekor zero accident selama 10 tahun terakhir. Dilansir dari Railway Gazette, pada Kamis (23/2) kemarin Britania Raya resmi menjalani 10 tahun operasional kereta api tanpa kecelakaan alias zero accident.

Meskipun sudah sepenuhnya zero accident, namun masih sering terjadi kecelakaan dengan penyebab diluar kereta api itu sendiri seperti kecelakaan di perlintasan dan aksi bunuh diri. Kecelakaan kereta api terakhir di Britania Raya terjadi pada tahun 2007, di mana sebuah kereta penumpang anjlok dan terguling di Grayrigg, Cumbria, Inggris dan menyebabkan 1 orang tewas dalam kecelakaan ini.

Kereta penumpang yang anjlok dan terguling di Grayrigg pada 2007 lalu
ITV

Badan Keselamatan Kereta Api Britania (RSSB) mengatakan berkurangnya jumlah kecelakaan kereta api membuat industri perkeretaapian dapat fokus untuk menangani permasalahan bunuh diri dan kecelakaan di perlintasan kereta api. RSSB Safety Risk Model mengatakan resiko kecelakaan fatal pada penumpang telah berkurang sebanyak 87% sejak 2000 dari yang sebelumnya 2-45 menjadi 0-30 resiko per 10 miliar penumpang per kilometer. Selain itu, jumlah korban tewas akibat kecelakaan kereta api telah berkurang drastis sejak periode 1967-1977 hingga periode 2007-2017 sebanyak 100%.

Direktur Safety System George Bearfield mengatakan hasil ini diperoleh atas kerjasama semua pihak untuk menciptakan kereta yang lebih kuat, persinyalan yang lebih baik, serta dedikasi para teknisi dan petugas yang bekerja tanpa henti setiap harinya.

Jumlah korban tewas akibat kecelakaan kereta api di Britania Raya dari 1967 hingga 2017

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Mulai 1 Maret Bisa Top Up Multi Trip di Alfamart

Berita Totabuan

[23/2]. Anda pengguna Kartu Multi Trip? Seringkali kehabisan saldo ketika hendak melakukan perjalanan? Atau saldo anda habis tapi malas pergi ke stasiun karena jauh atau mengantri di loket dan CVM? Kini ada solusi baru bagi anda yang malas pergi ke stasiun untuk mengisi saldo Multi Trip.

Mulai 1 Maret 2017 mendatang anda dapat top up saldo Multi Trip di gerai Alfamart. Pengisian saldo Multi Trip dapat dilakukan di 495 gerai Alfamart di Jabodetabek yang bertanda khusus. Prosedur pengisian saldo Multi Trip di Alfamart sama seperti ketika anda mengisi saldo Multi Trip di loket, hanya tempatnya saja yang berbeda.

Anda cukup datang ke Alfamart dan meminta diisikan saldo Multi Trip kepada kasir yang berjaga. Jika anda merasa segan, beli saja minuman untuk sekedar sepik-sepik. Lalu sebutkan nominal uang yang akan anda isikan ke Multi Trip serta serahkan uangnya kepada kasir. Nominal pengisiannya pun sama seperti di loket yakni Rp 5000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000, dan maksimal Rp 200.000.

Selanjutnya anda letakkan kartu Multi Trip anda di reader berwarna merah yang ada di meja kasir untuk memulai proses pengisian saldo. Setelah kartu ditempelkan, kasir akan memulai proses pengisian menggunakan komputer. Ketika struk bukti pengisian keluar, itu tandanya proses top up sudah selesai. Cek kembali saldo anda di struk sebelum meninggalkan kasir untuk memastikan saldonya sudah terisi.

Pada pengisian di Alfamart, anda akan dikenai biaya admin sebesar Rp 2000. Untuk sementara ini, Multi Trip yang dapat di top up di Alfamart hanyalah Multi Trip yang menggunakan chip Sony Felica seperti KMT (yang abu-abu dan merah), GMT, dan GKMT. 

baca juga: Apa Itu Sony FeliCa?

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Ini Alasan Kenapa Penomoran KRL Eks Jepang dan KRL INKA Berbeda

Nomor seri Kemenhub pada rangkaian KRL seri 205

Di tengah pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang semakin meningkat di ibukota dan kota-kota penyangganya membuat kebutuhan akan transportasi yang murah dan cepat seperti KRL komuter semakin diperlukan. KRL komuter di Indonesia terutama di Jabodetabek bisa dibilang merupakan salah satu yang terunik di dunia. Bagaimana tidak? Armada KRL Jabodeyabek terdiridari banyak jenis, pabrikan, mesin, teknologi, hingga perusahaan asal rangkaian tersebut. Hal itulah yang membuat rangkaian KRL di Indonesia berwarna-warni. 

Mayoritas rangkaian KRL yang beroperasi di Indonesia adalah rangkaian KRL bukan baru (eks) dari Jepang. Karena rangkaian bukan baru dari Jepang, maka secara otomatis rangkaian tersebut membawa nomor seri mereka semasa masih beroperasi di Jepang. Namun sejak 2013 lalu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub mewajibkan rangkaian KRL eks Jepang untuk menggunakan penomoran standar Indonesia.

Rangkaian-rangkaian ini diberi kode K1 yang berarti rangkaian KRL kelas Eksekutif. Namun anda akan menemukan hal yang berbeda pada KRL-I 9000 alias KFW. Rangkaian KFW memiliki kode K3 1 berarti rangkaian KRL kelas Ekonomi. Lantas apa yang membuatnya berbeda? Apakah riwayat KRL Express di masa lalu membuat penomoran mereka berbeda?

Nomor seri Kemenhub pada KRL KFW

Perbedaan yang terjadi pada penomoran KRL i9000 dan KRL eks Jepang adalah dikarenakan pada saat KFW dipesan oleh Kemenhub, Kemenhub hanya boleh mengadakan sarana perkeretaapian angkutan penumpang yang diperuntukkan untuk rakyat, yang identik dengan kereta kelas 3. Itulah mengapa KRL i9000 dan KRL Holec AC menggunakan kode K3. Sedangkan, penggunaan K1 merupakan kebiasaan dari sejak kepengurusan KRL masih dipegang oleh Divisi Jabotabek, di mana KRL Toei 6000 yang sehari-harinya berdinas sebagai KRL Ekspres diberikan imbuhan KL1, mengikuti KRL Rheostatik AC dikarenakan memiliki fitur pendingin udara dan juga didinaskan pada layanan yang sama. Sampai tahun 2006, KRL AC masih identik dengan layanan ekspres. 

Namun, ketika KRL Ekonomi AC lahir, tidak serta merta mengubah penomoran KRL AC menjadi KL2 apalagi KL3. Bahkan di beberapa rangkaian KRL seperti pada hampir semua rangkaian Toei 6000 dan rangkaian KRL seri 103 waktu masih berwarna putih, di tahun 2011-2012 setelah menjalani perawatan akhir lengkap, KRL-KRL ini menggunakan kotak penomoran seperti pada kereta penumpang jarak jauh, namun nomornya ditulis dengan "KL1-nomor kereta". Penomoran KRL AC tetap menggunakan KL1 sampai peraturan berubah menjadi K1 hingga saat ini.

Namun, KRLI yang juga merupakan KRL pesanan Kemenhub justru menggunakan penomoran K1 setelah peraturan tentang penomoran sarana perkeretaapian diubah. Kenapa demikian? Ini dikarenakan pada saat itu Kemenhub (masih bernama Dephub) memesan KRL ini untuk didinaskan pada layanan ekspres, sehingga penomorannya mengikuti KRL eks Jepang.

Nomor seri asli KRLI Prajayana ketika baru pertama kali beroperasi bisa dibilang sangatlah rumit, yaitu KRLI 01B01/02xx. Arti dari penomoran ini adalah:

• KRLI merupakan singkatan dari KRL-Indonesia.
• Angka 01 di depan merupakan tahun pembuatan kereta yaitu tahun 2001.
• B memiliki arti KRL ini dapat mengangkut barang bagasi.
• Angka 01 atau 02 merupakan fungsi kereta di dalam rangkaian. Apabila memiliki angka 01 maka kereta itu adalah trailer sedangkan jika angkanya 02 maka itu adalah kereta motor.
• Sedangkan xx di belakang merupakan nomor urut kereta dari 01 hingga 08.

Nomor seri KRL-I setelah standarisasi menggunakan kode K1 1 yang berada di luar rangkaian

Nomor seri lama KRL-I yang berada di dalam rangkaian

Penomoran asli KRLI ini kemudian diadaptasikan menjadi penomoran awal KRL i9000 sebelum diganti. KRL i9000 pada awalnya memiliki kode KLB3-114xx, yang berarti:

• KLB3 berarti kereta listrik kelas 3 yang dapat membawa barang bagasi
• 11 merupakan tahun pembuatan yaitu tahun 2011
• 4 merupakan jumlah motor teaksi pada kereta motor
• xx merupakan urutan kereta

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo | MPSCLFJRN

KRL Subway Yokohama Jadi Korban Vandalisme

Rangkaian Yokohama Municipal Subway seri 3000
Wikipedia

[22/2] - Aksi vandalisme di kereta api seperti tak ada habisnya dan seolah-olah tak pernah berhenti. Aksi vandalisme tak mengenal negara maupun hukum yang berlaku. Bahkan di negara seperti Jepang sekalipun aksi vandalisme pada kereta api seolah tak terhindarkan. Seperti yang terjadi pada rangkaian KRL milik Yokohama Municipal Subway ini.

Dilansir dari TBS, dua kereta milik Yokohama Municipal Subway menjadi korban vandalisme oleh orang yang tak bertanggungjawab. Rangkaian yang menjadi korban adalah rangkaian Yokohama Municipal Subway seri 3000A dengan nomor rangkaian 3290F yang beroperasi di Jalur Biru atau Blue Line. Coret-coretan memenuhi kereta 5 dan kereta 6 dari rangkaian ini.

Rangkaian milik Yokohama Municipal Subway yang menjadi korban vandalisme

TBS

Aksi vandalisme ini baru diketahui pada Senin (20/2) pukul 1 siang waktu Jepang pada saat kereta memasuki Stasiun Center Kita yang berada di kawasan Tsuzuki-ku, Yokohama. Petugas stasiun yang melihat grafiti di kereta langsung melaporkannya kepada sang masinis. Diketahui, coret-coretan tersebut dibuat pada saat kereta stabling di Dipo Uenagaya yang berada di kawasan Konan-ku.

Saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki siapa pelaku dan bagaimana caranya pelaku bisa masuk ke area dipo sehingga membuat grafiti di dinding kereta saat kereta stabling. 

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

KAI Nyatakan Siap Jadi Investor LRT Jabodebek

Katadata

[22/2/17]. Setelah sebelumnya menjadi investor proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, PT KAI juga akan menjadi investor untuk proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Dilansir dari Katadata, PT KAI menyatakan siap menjadi investor proyek LRT Jabodebek apabila ditugaskan oleh pemerintah. 

Dirut PT KAI Edi Sukmoro mengatakan pemerintah mengajukan sebuah skema yang menugaskan KAI untuk turut membiayai pembangunan jalur LRT alias KAI juga menjadi investor proyek ini. Apabila rencana ini terwujud, secara otomatis KAI tak hanya menjadi operator jalur tapi juga investor proyek jalur.

Edi juga mengatakan dalam skema ini nantinya pemerintah juga akan menggelontorkan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT KAI. Namun Edi tidak menyebutkan secara pasti berapa besaran PMN tersebut. Dirut Adhi Karya Budi Harto mengakui skema pembiayaan proyek LRT Jabodebek masih belum diputuskan secara pasti, namun ada kecenderungan KAI akan terlibat dalam sebagai investor pembiayaan proyek ini.

baca juga: Adhi Karya Teken Kontrak Pembangunan LRT Jabodebek

Budi juga mengatakan PT KAI akan menggelontorkan dana senilai Rp 7,6 triliun untuk membiayai pembangunan jalur LRT Jabodebek ini. Sisa kekurangan dananya akan diambil dari pinjaman yang dilakukan bersama oleh.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno meminta PT KAI untuk menjadi investor proyek jalur LRT Jabodebek. Dirut Adhi Karya Budi Harto mengatakan dalam pola investasinya nanti PT KAI akan menjadi investor dominan, sedangkan Adhi Karya akan menjadi kontraktor proyek ini. Singkat kata KAI membiayai, Adhi Karya mengerjakan. Usulan ini muncul dalam rapat koordinasi antara Adhi Karya dengan PT KAI yang dipimpin oleh Rini Soemarno. 

KAI diminta membiayai pembangunan jalur LRT Jabodebek karena sebelumnya proyek ini didanai menggunakan dana APBN. Namun sayangnya APBN tak sanggup membiayai proyek ini karena biaya yang dibutuhkan sangatlah besar.

baca juga: APBN Tak Sanggup Biayai Pembangunan LRT Jabodetabek 

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Genangan Air Rendam Sejumlah Titik di Daop 1

Kondisi Dipo Lokomotif Jatinegara yang terendam banjir
istimewa

[21/2/17]. Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten menyebabkan genangan air di sejumlah lokasi. Air menggenangi sejumlah jalur kereta api yang menyebabkan terganggunya perjalanan kereta api. Yang pertama air menggenangi sinyal masuk Stasiun Merak, Banten pada pukul 1.00 dini hari tadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim REDaksi, air menggenang setinggi 120 centimeter. Tak hanya merendam rel, air juga menggenangi jalan raya di dekat rel. Genangan air di Merak disebabkan oleh curah hujan tinggi dan pasang air laut. Akibat genangan ini KA 168 Krakatau relasi Kediri-Merak terpaksa ditahan di Stasiun Cilegon. 

Sedangkan di ibukota air merendam Stasiun Kampung Bandan pada pukul 3.00. Air merendam dengan ketinggian  sekitar 6 centimeter di atas kepala rel. Akibatnya perjalanan KRL dan kereta api pun tidak dapat melintas di Kampung Bandan. Kiriman lokomotif untuk kereta api penumpang dialihkan lewat Lintas Layang. Perjalanan KRL Bogor-Jatinegara pun terpaksa dipotong hanya sampai Duri. KRL dan kereta api baru dapat melintas di Kampung Bandan pada pukul 7.48.

Genangan air juga merendam emplasemen Stasiun Jakarta Kota. Air merendam dengan ketinggian 10 centimeter. Genangan ini menyebabkan operasional KRL Commuter Line Bogor-Jakarta Kota dan Bekasi-Jakarta Kota terganggu. KRL terpaksa mengakhiri perjalanan hanya sampai Stasiun Manggarai karena Stasiun Jakarta Kota tidak bisa dimasuki oleh KRL. 

Pada pukul setengah 6 pagi, di Jatinegara air merendam di bawah rel menyebabkan sinyal menyala merah. Kondisi lebih parah terjadi di Dipo Lokomotif Jatinegara. Di dalam dipo air merendam hingga ketinggian 16 centimeter menyebabkan lokomotif tidak bisa keluar dan masuk dipo serta aktifitas di dalam dipo terhenti. Sedangkan perjalanan kereta api di Stasiun Jatinegara masih dapat beroperasi dengan menggunakan semboyan 4A. 

Tak hanya menggenangi lintas, hujan deras selama semalaman ini juga menyebabkan underpass penyeberangan yang ada di Stasiun Manggarai turut terendam air. Air merendam dengan ketinggian setara mata kaki. Akibatnya, aktifitas penyeberangan penumpang lewat underpass ini terganggu. 

Underpass penyeberangan Stasiun Manggarai yang terendam banjir
picture by: Muhammad Ridwan

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

KRL Tangerang Bertabrakan Dengan Mobil di Cengkareng

Bangkai mobil yang dievakuasi dari Kali Cengkareng

Detik

[20/2/17]. Kecelakaan di perlintasan kereta api kembali terjadi. Kali ini kecelakaan terjadi di sebuah perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kampung Klingkit, Cengkareng, Jakarta Barat di petak antara Bojong Indah-Taman Kota. Tabrakan melibatkan sebuah mobil dengan rangkaian KA 2153 relasi Tangerang-Duri yang menggunakan rangkaian Tokyo Metro 6107F.

Tabrakan terjadi sekitar pukul 13.00. Mobil menyeberang di perlintasan liar yang tidak dijaga dan langsung menyeberangi rel. Dari arah Tangerang, KA 2135 melintas di dekat situ. Supir tidak mengetahui kalau ada kereta yang hendak melintas. Alhasil mobil langsung tersambar kereta dan seketika tercebur ke Kali Cengkareng yang berada di sebelah perlintasan. Warga bergotong royong mengevakuasi korban yang terjebak di dalam mobil. Truk derek diturunkan untuk mengangkat mobil dari kali. Kondisi mobil ringsek dan rusak parah akibat tabrakan ini. 

Mobil yang tercebur ke Kali Cengkareng
Detik

Tabrakan menyebabkan rangkaian 6107F mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju Duri. KRD NR milik Dipo Bukit Duri diturunkan untuk mengevakuasi rangkaian 6107F. Rangkaian ditarik dari TKP hingga Stasiun Manggarai. Selanjutnya rangkaian 6107F masuk ke Dipo Bukit Duri guna menjalani perbaikan. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kecelakaan ini mengakibatkan 2 orang penumpang mobil mengalami luka parah. Kedua korban mengalami patah lengan dan kaki. Keduanya dibawa ke rumah sakit guna menjalani perawatan lebih lanjut.

Cowcatcher 6007 yang penyok akibat menabrak mobil
picture by: Ikko Haidar Farozy

Perlintasan yang tak berpalang dan berpenjaga memanglah berbahaya untuk disebrangi. Jika kita tidak berhati-hati bisa saja tertabrak kereta api. Oleh karena itu, ketika hendak menyeberang di perlintasan yang tak berpalang dan berpenjaga, berhentilah dahulu sebelum menyeberang. Perhatikan jalur dari kedua arah, apakah ada kereta yang hendak melintas atau tidak. Berdoa sebelum mulai menyeberang. Niscaya anda dapat menyeberang dengan aman.

RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

[18+] Sepasang Kekasih Tertangkap Mesum di KRL Depok-Duri

Tokyo Metro 5017F saat berdinas sebagai Commuter Line Duri

[19/2/17]. Memadu kasih merupakan hal yang biasa dilakukan oleh sepasang kekasih. Beragam cara dilakukan oleh sepasang kekasih untuk mempererat ikatan cinta di antara mereka berdua. Dari mulai cara yang biasa saja hingga cara yang ekstrim dan "18+". Tak jarang sejumlah pasangan melakukan tindakan mesum untuk mempererat ikatan cinta mereka. 

Tindakan mesum sangatlah dilarang, baik oleh agama, norma, maupun hukum. Apalagi jika tindakan mesum tersebut dilakukan di tempat umum. Seperti sepasang kekasih berinisal MRR dan SA asal Tangerang. Keduanya ditangkap oleh kru pengawal kereta api (WalKA) karena melakukan tindakan mesum di dalam KRL Commuter Line Depok-Duri pada siang hari tadi.

Keduanya melakukan tindakan mesum di KA 1817 yang menggunakan rangkaian Tokyo Metro 05-108F pada pukul 10.00 pagi tadi. Keduanya naik dari Stasiun Sudirman menuju Porisi dan duduk di bangku prioritas kereta 5. Pada saat itu kereta sedang dalam keadaan kosong. Kondisi kereta itulah yang dimanfaatkan keduanya untuk berbuat mesum. 

SA duduk di pangkuan MRR hingga membuat MRR mencapai klimaks. Walka yang pada saat itu tengah patroli keliling mendapati keduanya di bangku prioritas dan mengamankan mereka ke pos keamanan Stasiun Duri untuk dimintai keterangan. Bercak sperma di celana dalam MRR menjadi bukti tindakan mesum pasangan SA dan MRR. Selanjutnya orang tua dari kedua pelaku dipanggil ke Stasiun Duri.



RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Rangkaian Kereta Buatan Tiongkok Anjlok di Thailand

Rangkaian kereta yang anjlok di Viphawadi
Thairath

[19/2/17]. Rangkaian kereta penumpang baru milik State Railway of Thailand mengalami multi track drifting. Anjlokkan menimpa kereta dengan nomor pemberangkatan 1171 relasi Chiang Mai-Bangkok di Stasiun Bang Sue Junction, Bangkok pada Sabtu (18/2) kemarin. Sebanyak 2 kereta anjlok dalam peristiwa ini.

Peristiwa bermula pada saat rangkaian tengah dilangsir dari dipo ke stasiun sekitar pukul 9.00. Pada saat rangkaian melintas di wesel, salah satu bogie dari kereta belakang bukannya berbelok malah berjalan lurus. seketika kereta langsung anjlok dan terguling. Rangkaian yang anjlok merupakan rangkaian kereta baru buatan Tiongkok yang didatangkan pada tahun 2016 lalu. Pada saat kejadian, rangkaian kereta membawa 13 kereta. Petugas dari Thailand State Railway diturunkan untuk mengevakuasi rangkaian yang anjlok.

Crane yang diturunkan untuk mengevakuasi rangkaian kereta
Khaosod

baca juga: KRL Ngedrift di Manggarai Perjalanan Terganggu

Satu buah crane diturunkan untuk mengembalikan kereta yang drifting kembali ke jalurnya. Rangkaian kereta yang selamat kemudian dibawa ke tempat yang aman. Beruntung tidak ada korban luka dalam peristiwa ini. Insiden ini tidak mengganggu perjalanan kereta api. Penyebab pasti insiden ini masih dalam penyelidikan pihak terkait.


RE Digest | Bayu Tri Sulistyo
Khaosod
Sanook

Kode Rangkaian KRL Seri 205 Di-Indonesia-kan

Kode rangkaian pada rangkaian BUD 78 (205-78F) eks KuRa H18

[18/2] - Anda tentu familiar dengan sebutan HaE, KuRa, dan NaHa. Sebutan tersebut merupakan sistem pengkodean rangkaian KRL berdasarkan dipo induk rangkaian KRL yang digunakan oleh JR East, pemilik awal dari rangkaian-rangkaian KRL seri 103, 203, dan 205 yang beberapa di antara rangkaian tersebut pernah atau sudah beroperasi di Indonesia. Sistem tersebut bisa dibilang menjadi suatu keunikan dari KRL-KRL JR yang ada.

Namun, pengkodean rangkaian dengan nama dipo Jepang tersebut tidak berlaku lagi setibanya rangkaian tersebut di Indonesia. Di Indonesia, biasanya rangkaian diidentifikasi lewat seri dan nomor kepalanya. Tidak berlakunya sistem Jepang tersebut juga mengakibatkan banyaknya rangkaian yang setibanya dari Jepang masih mengenakan kode rangkaian yang biasanya tergantung di sisi asisten masinis menghadap ke arah luar, setelah beberapa lama tiba di Indonesia kode rangkaian tersebut dilepas begitu saja, baik itu pada KRL seri 103, 203, maupun 205.

Rangkaian BUD 88 (205-88F) eks NaHa 4

Couple dari BUD 88, BUD 86 (205-86F) eks NaHa 2

Beruntungnya, baru-baru ini kode rangkaian tersebut kembali dipasangkan pada rangkaian-rangkaian KRL seri 205. Namun, bukan kode rangkaian Jepang yang dipasangkan, namun kode rangkaian Indonesia! Ide kreatif ini konon berasal dari salah seorang staf dipo Bukit Duri, sehingga sejauh ini baru KRL-KRL seri 205 baik formasi 10 kereta maupun 12 kereta yang berkedudukan di Dipo KRL Bukit Duri saja yang sudah dipasangkan kode rangkaian baru ini. Rangkaian KRL seri 205 yang berkedudukan di Dipo KRL Depok maupun Dipo KRL Bogor masih belum mengenakan kode rangkaian ini.

Sistem pengkodean rangkaian ini memang mengadopsi sistem Jepang, dengan sedikit perubahan. Nomor rangkaian bukan lagi nomor urutan rangkaian tersebut, namun menggunakan nomor kepala, ditambah dengan teks kecil kode dipo di bagian kanan bawah kode. Misalnya untuk rangkaian 205-86F (eks NaHa 2), kodenya adalah BUD 86 (atau 86 BUD, tergantung bagaimana preferensi anda membacanya). Teks kode berwarna hitam pada kereta kabin 205, dan berwarna putih pada kereta kabin 204.

Rangkaian BUD 22 (205-22F) eks NaHa 38

Pada awalnya, seluruh KRL seri 205 berkedudukan di Dipo KRL Bukit Duri. Semenjak kedatangan KRL seri 205 jalur Nambu formasi 6+6, KRL-KRL ini kemudian ditempatkan dengan kedudukan di Dipo KRL Depok. Hal ini dapat dilihat dari kode dipo pada kotak penomoran Kemenhub di setiap kereta, khususnya pada rangkaian Nambu atau rangkaian yang sudah menjalani perawatan akhir lengkap (PAL). Namun ketika KRL seri 6000 Tokyo Metro mulai datang kembali pada tahun 2016, yang dilanjutkan pada tahun 2017 ini, KRL-KRL seri 205 Nambu ini beberapa dialihkan ke Dipo KRL Bukit Duri, bersamaan dengan pengalihan sebagian KRL seri 205 formasi 10 kereta baik yang berasal dari jalur Saikyo maupun Yokohama ke Dipo KRL Bogor dari Dipo Bukit Duri, yang bisa dilihat di hari-hari tertentu di mana anda akan menemukan 1 rangkaian KRL seri 205 formasi 10 kereta yang dipotong menjadi 2 rangkaian dilangsir keluar Dipo Bogor ke jalur 1 Stasiun Bogor, lalu kemudian masuk lagi ke dalam dipo. Hal ini dikarenakan KRL-KRL seri 6000 tersebut ditempatkan dengan kedudukan di Dipo KRL Depok. Jadi, biasakan diri anda dengan sistem pengkodean baru ini ya!

RED | MPSCLFJRN

Rangkaian ICE Tabrak Badug dan Peron di Frankfurt

Bagian depan ICE yang ringsek akibat menghantam badug
Twitter Kepolisian Jerman

[18/2/17]. Insiden kereta api menabrak badug seringkali terjadi di stasiun terminus yang menjadi tujuan akhir kereta api. Kali ini rangkaian Inter City Express (ICE) yang menabrak badug di Frankfurt, Jerman. Dilansir dari FR Online, sebuah rangkaian ICE tanpa penumpang menabrak badug di Stasiun Frankfurt-Griesheim pada Jumat dini hari pukul 1.39 waktu Jerman.

Rangkaian menabrak badug hingga bagian depan kereta pertama ringsek dan naik ke atas peron. Dua crane khusus didatangkan dari Fulda. Sisa rangkaian kereta di belakang rangkaian yangselamat ditarik keluar dari TKP pada Jumat pagi. Listrik Aliran Atas (LAA) yang berada di lokasi dimatikan untuk mempermudah proses evakuasi.

Akibat peristiwa ini, jalur antara Frankfurt-Höchst dan Frankfurt-Griesheim terpaksa ditutup. Warga yang tinggal di sekitar stasiun berkumpul dan mengabadikan peristiwa ini menggunakan telepon genggam mereka. Petugas dari Deutsch Bahn dan Kepolisian diturunkan untuk mengevakuasi kereta yang tersangkut di atas peron. 

Warga yang mengabadikan peristiwa ICE menabrak badug
FR Online

Peristiwa ini juga menyebabkan 6000 orang penumpang terdampak akibat ditutupnya jalur. Kereta api S1 tidak dapat melanjutkan perjalanan hingga Stasiun Frankfurt-Nied dan Griesheim, sedangkan KA S2 tertahan di antara Frankfurt-Hochst dan Offenbach Timur. Penumpang yang terdampak terpaksa menuju tempat tujuan mereka menggunakan bus dan tram. Kereta suburban akhirnya bisa kembali beroperasi dengan interval 1 jam sekali pada Subuh.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini karena pada saat kejadian kereta dalam keadaan kosong dan tidak sedang mengangkut penumpang. Penyebab pasti kecelakaannya sendiri masih dalam penyelidikan oleh pihak terkaiit.


RE Digest | Bayu Tri Sulistyo

Stasiun Kalasan, Stasiun yang Terlupakan

Papan nama Stasiun Kalasan

Kalasan adalah stasiun yang berada di Jalan Jogja-Solo, kilometer 15, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Stasiun ini dinon-aktifkan sejak 2007 dikarenakan kurang efisien dan posisinya yang berdekatan dengan Stasiun Maguwo dan stasiun Prambanan, dan juga diakibatkan aktifnya jalur ganda Kutoarjo-Solo. Kondisi Stasiun ini sejak awal di non-aktifkan masih bersih dan rapih bahkan terkesan seperti stasiun yang masih beroperasi.

Bangunan stasiun | Sumber: Pak_WAW

Tapi sayang sejak awal tahun 2016 yang lalu stasiun ini mulai tidak terawat setelah tidak adalagi petugas maupun warga yang menjaganya. Sampai saat ini Stasiun Kalasan masih berdiri tetapi dengan kondisi yang memprihatikan, bahkan terkesan kumuh. Beberapa orang masih sering mengunjungi Stasiun Kalasan untuk sekedar berfoto.

Keseharian di Stasiun Kalasan

Banyak info dari masyarakat dan bukti aktual dari bekas galian bahwa dulu stasiun ini memiliki 6 jalur dengan formasi 2 jalur lurus 3 jalur berhenti dan 1 jalur gudang dengan ditandai spoor badug tepat disebelah PPKA.

Denah lama Stasiun Kalasan

Seperti yang terlihat stasiun ini pernah terbakar pada ruang PPKA, tepatnya tahun 2008. Saat itu penjaga stasiun ini. Mbah Bejo (Alm) tidak sengaja menumpahkan minyak tanah ke tumpukan kertas dokumen jaman PJKA, sehingga menghanguskan semua dokumen dan GAPEKA yang terpasang didalamnya. Bahkan anda masih bisa menemukan satu seragam komplit didalam ruang KS (Kepala Stasiun) masih utuh dengan topi. Sayangnya pintu ruang KS, loket, dan gudang sudah tidak ada dan terkunci semua semenjak kepergian Mbah Bejo. Saat ini hanya kenangan masyarakatlah yang hidup tentang stasiun kecil nan berjuta cerita ini.

RED Citizen | MTS

Tram Melbourne Akan Ditenagai Listrik Tenaga Surya

Tram Kota Melbourne
Wikiwand

[17/2/17]. Matahari. Ya bintang yang menjadi pusat Tata Surya ini merupakan salah satu bukti keesaan Tuhan. Bagaimana tidak? Begitu banyak manfaat yang dirasakan oleh seluruh makhluk di Bumi termasuk manusia. Cahaya Matahari merupakan salah satu komponen penting untuk proses fotosintesis bagi tanaman. Selain itu, cahaya Matahari merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang tidak akan habis selama Matahari masih bersinar.

Saat ini, beberapa negara maju mulai memanfaatkan cahaya Matahari sebagai sumber energi listrik mereka. Tak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, namun listrik yang dihasilkan juga digunakan untuk keperluan industri dan transportasi seperti kereta listrik dan tram listrik. Hal itulah yang saat ini tengah dikembangkan oleh Pemerintah Victoria, Australia.

Dilansir dari Australia Plus, Pemerintah Negara Bagian Victoria akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala besar untuk menghasilkan listrik yang nantinya akan digunakan sebagai sumber tenaga untuk operasional tram listrik di Kota Melbourne. PLTS ini nantinya akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 75 megawatt di mana setengahnya akan digunakan untuk jaringan tram listrik Melbourne.

PLTS rencananya akan dibangun di Victoria Barat Laut. Lelang Tender pembangunan PLTS rencananya akan dibuka pada semester awal tahun 2017 ini. Ditargetkan proyek PLTS ini akan rampung pada akhir 2018 mendatang.

Pembangunan PLTS ini merupakan bagian dari komitmen Negara Bagian Victoria untuk mencapai target penggunaan energi terbarukan sebesar 25% pada 2020 dan 40% pada 2025. Skema ini memiliki tujuan untuk mendukung belanja modal sebesar AUD 9 miliar atau sekitar IDR 90 triliun untuk membiayai proyek energi terbarukan yang menghasilkan investasi langsung di Victoria sebesar AUD 2,5 miliar atau sekitar IDR 25 triliun.


RE Digest | Bayu Tri Sulistyo